Page 86 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 86
3. Klimaks atau Titik Puncak Cerita
Dalam tahap ini berbagai konfl ik sampai pada puncaknya (klimaks).
Jika dilihat dari sudut penonton, bagian ini merupakan puncak ketegangan.
Akan tetapi, jika dilihat dari sudut konfl ik, klimaks berarti titik pertikaian
paling ujung yang dicapai pemain protagonis dan pemain antagonis.
4. Resolusi atau Penyelesaian atau Falling Action
Dalam tahap ini konfl ik mereda atau menurun. Tokoh-tokoh yang
memanaskan situasi atau meruncingkan konflik telah mati atau
menemukan jalan pemecahan. Jalan keluar penyelesaian konfl ik-konfl ik
sudah mulai tampak jelas.
5. Catastrophe atau Denouement atau Keputusan
Drama-drama modern akan berhenti pada klimaks atau resolusi.
Drama tradisional membutuhkan penyelesaian akhir, misalnya adegan
tancep kayon dalam wayang kulit. Dalam tahap ini ada ikatan penguat
terhadap seluruh kisah lakon itu. Dalam tahap resolusi konfl ik sudah
tidak ada lagi.
Plot drama ada tiga jenis sebagai berikut.
1. Sirkuler adalah cerita drama hanya berkisar pada satu peristiwa saja.
2. Linear adalah cerita bergerak secara berurutan dari A–Z.
3. Episodik adalah jalinan cerita itu terpisah, kemudian bertemu pada akhir
cerita.
Dalam penyusunan naskah, pembabakan plot diwujudkan dalam babak
dan adegan. Perbedaan babak berarti perbedaan setting, baik itu setting
waktu, tempat, maupun ruang. Babak-babak dibagi menjadi adegan-adegan.
Pergantian adegan satu dengan adegan lain dapat disebabkan masuknya
tokoh lain dalam pentas. Pergantian adegan dapat juga disebabkan kelanjutan
suatu peristiwa tidak memerlukan pergantian setting.
Harymawan dalam Drama: Teori dan Pengajarannya menggambarkan
jenis-jenis plot sebagai berikut.
1. Plot Biasa
c
d
a b e
2. Plot Rapat
c
d
a b e
81