Page 81 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 81
b. Teater Klasik
Teater rakyat berbeda dengan teater klasik. Sifat teater klasik
sudah mapan. Dalam teater klasik, segala sesuatu sudah teratur,
dengan cerita, pelaku terlatih, gedung pertunjukan memadai, dan
tidak lagi menyatu dengan kehidupan rakyat (penontonnya). Teater
klasik lahir dari pusat kerajaan. Sifat feodal tampak dalam jenis
teater ini. Contoh teater klasik yaitu wayang kulit, wayang wong atau
wayang orang, dan wayang golek. Cerita teater klasik statis, tetapi
memiliki daya tarik berkat kreativitas sang dalang atau pelaku teater
tersebut ketika menghidupkan lakon.
c. Teater Transisi
Teater transisi bersumber dari teater tradisional, tetapi gaya
penyapaannya sudah dipengaruhi oleh teater Barat. Komidi stambul,
sandiwara dardanela, ataupun sandiwara srimulat merupakan
contoh teater transisi. Pola cerita Srimulat sama dengan ludruk atau
ketoprak, tetapi jenis ceritanya diambil dari dunia modern. Musik,
dekorasi, dan properti lain dalam pementasan teater transisi sudah
menggunakan teknik Barat.
29. Drama Modern
Drama modern menggunakan naskah. Naskah berisi dialog dan
perbuatan para pemain tersebut benar-benar diterapkan. Dalam teater
modern, pemain menghafalkan dialog dan berbuat atau melakukan
gerak-gerak seperti yang tertulis dalam naskah. Para pemain berlatih
berulang-ulang sampai benar-benar memerankan drama dengan penuh
penjiwaan tokoh yang diperaninya.
76