Page 9 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 9

Menurut Herman J. Waluyo, dalam Drama: Teori dan Peng-
                            ajarannya, tragedi klasik dan komedi memiliki ciri-ciri berbeda. Ciri-ciri
                            tersebut dijelaskan sebagai berikut.
                                Ciri-ciri tragedi Yunani dengan bentuk tragedi klasik sebagai
                            berikut.
                            1)  Lakon tidak selalu diakhiri dengan kematian tokoh utama atau
                                protagonis.
                            2)  Lamanya lakon sekira satu jam.
                            3)  Kor sebagai selingan dan pengiring sangat berperanan.
                            4)  Tujuan pementasan sebagai penyuci jiwa melalui kasih dan rasa
                                takut.
                            5)  Lakon terdiri atas 3–5 bagian, diselingi kor. Kelompok kor
                                biasanya keluar paling akhir.
                            6)  Menggunakan prolog cukup panjang.
                                Ciri-ciri bentuk komedi sebagai berikut.
                            1)  Komedi tidak mengikuti satire individual dan satire politis.
                            2)  Peran aktor dalam komedi tidak begitu menonjol.
                            3)  Kisah lakon dititikberatkan pada kisah cinta, yaitu pengejaran
                                gadis oleh pria yang cintanya ditolak orang tua.
                            4) Tidak menggunakan stock karakter yang memberikan kejutan.
                            5)  Lakon menunjukkan ciri kebijaksanaan, tetapi kadang-kadang
                                berisi sindiran atau sikap pasrah.
                                Pada saat itu semua lakon yang sudah ditulis dalam bentuk
                            naskah drama dipentaskan di panggung terbuka berada di
                            ketinggian. Panggung tersebut berada di tengah-tengah dan
                            dikelilingi oleh tempat duduk penonton yang melingkari bukit. Dalam
                            prosesnya, pementasan drama di Yunani seluruhnya dimainkan oleh
                            pria. Bahkan, peran wanita dimainkan oleh pemain pria dengan
                            memakai topeng. Aspek tersebut menyebabkan setiap pemain
                            drama memerankan lebih dari satu tokoh. Selain pemeran utama,
                            ada pemain khusus untuk kelompok kor, penari, dan narator.
                         b. Zaman Romawi
                                Pada zaman Romawi, drama mulai dipentaskan pada tahun
                            240 SM. Drama tersebut dipentaskan di Kota Roma oleh seniman
                            Yunani bernama Livius Andronicus. Bentuk drama yang dipentaskan
                            pada saat itu adalah drama tragedi. Selain bentuk drama tragedi,
                            drama zaman Romawi juga mementaskan bentuk komedi meskipun
                            dalam penyajiannya sering mencontoh dan mengembangkan komedi
                            baru Yunani. Penulis terkenal drama tragedi zaman Romawi adalah
                            Lucius Annaeus Seneca, Terence, dan Plutus.








                        4
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14