Page 125 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 125

c.  Drama ”Bunga Rumah Makan” mengandung kritikan
                                Pengarang menggambarkan kritiknya mulai dari ketidakpedulian
                            orang kaya terhadap para pengemis. Orang miskin sudah terbiasa
                            baik ditindas maupun dicurigai. Tokoh Pengemis misalnya, dia
                            digambarkan sebagai potret pengemis yang tidak mempunyai apa-
                            apa. Dia dicurigai mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Inilah
                            salah satu kritik realistis dari diri pengarang kepada orang-orang
                            kaya di negara ini. Kritik ini tentunya akan menimbulkan reaksi
                            negatif dari orang-orang miskin. Reaksi tersebut dijelaskan oleh
                            pengarang bahwa orang kaya dengan seenaknya mencurigai orang
                            miskin meskipun itu semua belum tentu kebenarannya. Pengarang
                            menjelaskan bahwa yang berada dalam benak seorang pengemis
                            hanyalah bisa mengotori tempatnya dengan meminta-minta. Secara
                            implisit seorang berpikir bahwa uang telah membuat orang menjadi
                            gelap mata dan sombong.
                         d.  Drama ”Bunga Rumah Makan” menceritakan usaha mencari
                            penghidupan
                                Seperti yang diceritakan dalam isi drama tersebut bahwa
                            tokoh Ani mencari kehidupannya dengan menjadi seorang pelayan
                            rumah makan milik keluarga Sudarma. Tokoh Pengemis mencari
                            kehidupannya dengan menjadi seorang yang meminta-minta belas
                            kasihan orang lain. Sementara itu, Sudarma orang kaya mencari
                            kehidupannya dengan memiliki rumah makan. Di sini pengarang
                            menggambarkan bahwa dalam mencari sebuah kehidupan,
                            seseorang memiliki kebebasan dalam memilihnya. Manusia dapat
                            memilih jalan kehidupannya. Dalam drama tersebut seseorang yang
                            menjadi orang kaya hendaknya tidak sombong dan semena-mena
                            terhadap orang lain, terlebih orang miskin. Orang kaya juga harus
                            sadar untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk orang miskin
                            karena sebagian harta yang dimiliki merupakan harta orang lain.
                            Sebagai orang miskin atau digambarkan pengarang sebagai tokoh
                            Pengemis, janganlah hanya menadahkan bantuan dari orang lain.
                            Pengemis sebaiknya berusaha mencari penghidupan lebih baik.
                      2.  Apresiasi Penggalan Naskah Drama ”Cipoa”
                         a.  Drama ”Cipoa” mengandung sindiran dan kritikan
                                Drama karya Putu Wijaya berjudul ”Cipoa” ini sangat menarik.
                            Bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan terdapat pula bahasa
                            pergaulan yang tidak asing bagi pembaca. Drama ini dibuat sangat
                            sederhana, tetapi sarat makna. Drama ”Cipoa” menyampaikan
                            pesan lewat sindiran atau kritik sosial terhadap Pemerintah atau
                            keadaan politik di Indonesia saat ini. Tokoh Juragan merupakan






                       120
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130