Page 19 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 19

Menurut Suwardi Endraswara dalam Metode Pembelajaran Drama:
                         Apresiasi, Ekspresi, dan Pengkajian, ada beberapa macam kategori
                         naskah pentas sebagai berikut.
                         a.  Naskah yasan, artinya teks drama yang sengaja diciptakan sejak
                            awal sudah berupa naskah drama. Naskah yasan sering ditulis oleh
                            seorang sutradara, aktor, dan spesialis naskah.
                         b.  Naskah garapan, artinya teks drama berasal dari olahan cerita prosa
                            atau puisi lalu diubah ke dunia drama. Penggarap naskah sering
                            terikat oleh jalan cerita sebelumnya.
                         c.  Naskah terjemahan, artinya naskah drama berasal dari bahasa lain
                            sehingga diperlukan adopsi dan penyesuaian dengan budayanya.
                            Dasar naskah drama adalah konflik manusia yang digali dari
                         kehidupan. Penuangan tiruan kehidupan tersebut diberi warna oleh
                         penulisnya. Naskah drama ada yang menggambarkan sisi baik
                         kehidupan, ada yang menggambarkan sisi jelek, dan ada pula yang
                         berkhotbah lewat lakonnya.
                            Konfl ik manusia biasanya terbangun oleh pertentangan antara
                         tokoh-tokohnya. Dengan pertikaian itu muncullah dramatic action. Daya
                         pikat suatu naskah drama ditentukan oleh kuatnya dramatic action ini.
                         Perkembangan  dramatic action dari awal sampai akhir merupakan
                         tulang punggung pembangun cerita. Unsur kreativitas pengarang terlihat
                         dari kemahiran pengarang menjalin konfl ik, menjawab konfl ik dengan
                         surprise, dan memberikan kebaruan dalam jawaban itu. Jika terjadi
                         peristiwa demikian, naskah tersebut memiliki tegangan yang dapat
                         menambah daya pikat sebuah naskah drama.
                            Untuk memudahkan para pemain drama, naskah drama ditulis
                         selengkap-lengkapnya, bukan saja berisi percakapan, melainkan juga
                         keterangan dan petunjuk. Keterangan atau petunjuk tersebut, misalnya
                         gerakan-gerakan yang dilakukan pemain, tempat terjadinya peristiwa,
                         benda-benda peralatan yang diperlukan setiap babak, dan keadaan
                         panggung setiap babak. Selain itu, keterangan juga menjelaskan cara
                         dialog diucapkan, apakah dengan suara lemah, lantang, atau dengan
                         berbisik juga disertakan dalam keterangan dan petunjuk.
                            Permainan drama dibagi menjadi babak demi babak. Setiap babak
                         mengisahkan peristiwa tertentu. Peristiwa itu terjadi di tempat tertentu,
                         waktu tertentu, dan suasana tertentu pula. Contoh  dalam satu drama
                         terdiri atas empat babak. Setiap babak menggambarkan peristiwa
                         berbeda. Begitu pula tempat, suasana, dan waktunya pun berbeda.
                         Dengan pembagian seperti itu, penonton memperoleh gambaran jelas
                         bahwa setiap peristiwa berlangsung di tempat, waktu, dan suasana
                         berbeda.








                        14
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24