Page 21 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 21

Pemilihan aktor-aktris biasanya disebut casting. Ada lima macam
                         teknik casting yang dikemukakan Herman J. Waluyo dalam Metode
                         Pembelajaran Drama: Apresiasi, Ekspresi, dan Pengkajian. Teknik casting
                         tersebut sebagai berikut.
                         a.  Casting by Ability
                                Pemilihan peran berdasarkan kecakapan atau kemahiran sama
                            atau mendekati peran yang dibawakan. Kecerdasan seseorang
                            memegang peranan penting dalam membawakan peran sulit dan
                            dialog panjang. Tokoh utama suatu lakon di samping memiliki
                            persyaratan fi sik dan psikologis, juga dituntut memiliki kecerdasan
                            tinggi sehingga daya hafal dan daya tanggap cukup cepat.
                         b.  Casting to Type
                                Pemilihan pemeran berdasarkan atas kecocokan fi sik sang
                            pemain. Tokoh tua dibawakan oleh orang tua, tokoh remaja
                            dibawakan oleh orang remaja, dan lain sebagainya.
                         c.  Anti Type Casting
                                Pemilihan pemeran bertentangan dengan watak dan ciri fi sik
                            yang dibawakan. Anti type casting sering pula disebut educational
                            casting karena bermaksud mendidik seseorang memerankan watak
                            dan tokoh berlawanan dengan wataknya sendiri atau ciri fi siknya
                            sendiri.
                         d.  Casting to Emotional Temperament
                                Pemilihan pemeran berdasarkan observasi kehidupan pribadi
                            calon pemeran. Calon pemain yang mempunyai banyak kecocokan
                            dengan peran yang dibawakan dalam emosi dan temperamennya,
                            akan terpilih membawakan tokoh itu. Pengalaman masa lalu dalam
                            emosi akan memudahkan pemeran tersebut dalam menghayati dan
                            menampilkan dirinya sesuai dengan tuntutan cerita. Temperamen
                            yang cocok akan membantu proses penghayatan dari peran yang
                            dibawakan.
                         e.  Therapeutic Casting
                                Pemilihan pemeran dengan maksud untuk penyembuhan ter-
                            hadap ketidakseimbangan psikologis dalam diri seseorang. Biasanya
                            watak dan temperamen pemeran bertentangan dengan tokoh yang
                            dibawakan, misalnya orang yang selalu ragu-ragu harus berperan
                            sebagai orang tegas dan cepat dalam memutuskan sesuatu. Seorang
                            yang curang, memerankan tokoh jujur atau penjahat berperan
                            sebagai polisi. Jika kelainan jiwa cukup serius, bimbingan khusus
                            sutradara akan membantu proses therapeutic itu.









                        16
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26