Page 78 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 78

Pola pertunjukan ubrug sebagai berikut.
                                a)  Tatalu (gamelan pembukaan, ajakan menonton)
                                b) Tarian Topeng  oleh  panglage (penari) yang disebut
                                   serimpian
                                c)  Tarian Nandung yang diiringi pelawak
                                d)  Lakon (humoristik dan karikatural)
                                   Beberapa lakon yang populer dari teater ubrug adalah ”Si
                                Jampang”, ”Si Pitung”, ”Sakam”, ”Dalem Boncel”, dan ”Jejaka
                                Pencak”.
                            20) Randai
                                   Randai merupakan perkembangan dari teater tutur kaba. Ada
                                empat unsur esensial dalam randai. Unsur-unsur tersebut yakni
                                kaba yang dimainkan, gurindam berupa penceritaan dengan
                                berbagai dendang dan iringan karawitan, gelombang atau unsur
                                bentuk tari, dan unsur dialog serta sekaligus pemeranan para
                                pemain.
                                   Iringan musik randai terdiri atas puput batang padi,
                                talempong, gendang, dan rebana. Musik tampil pada pembukaan
                                dan penutupan randai.
                                   Pemain randai terdiri atas 6–30 orang bergantung pada
                                kebutuhan cerita. Dahulu semua pemainnya pria. Pemain
                                tersebut juga memerankan tokoh wanita.
                                   Pola pertunjukan randai sebagai berikut.
                                   Pertama, pemain gelombang yakni seluruh pemain ikut ambil
                                bagian dengan pimpinan komando seorang di antara mereka.
                                Komando diberikan dengan teriakan ”heepta!”. Semua pemain
                                mengikuti gerak pemberi komando.
                                   Kedua, pembawa gurindam terdiri sekurang-kurangnya dua
                                orang ikut membentuk lingkaran gelombang. Pembawa gurindam
                                pertama memulainya, lalu disambung pembawa gurindam kedua
                                tanpa memutus ritme lagu. Pembawaan gurindam ini kadang
                                diiringi dengan musik.
                                   Ketiga, pemain yang melakonkan tokoh-tokoh bertugas
                                membawakan perannya keluar dari rantai lingkaran dan masuk
                                ke dalam arena sebelah dalam lingkaran.
                                   Bagian-bagian tertentu dari cerita kaba ditampilkan dengan
                                dialog dan akting. Dialog dan akting tersebut mereka lakonkan
                                di tengah lingkaran. Akting dilakukan secara karikatural dengan
                                gerak dasar silat. Dialog randai dilakukan secara spontan.
                                   Setting dan suasana dalam pertunjukan randai dibangun
                                secara imajiner melalui gurindam atau dendang dan permainan
                                gelombang. Semua pertunjukan randai ditampilkan dalam
                                pergelaran dengan sistem arena.




                                                                               73
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83