Page 79 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 79
Pergantian adegan ditandai dengan putaran-putaran pemain
gelombang yang memperlihatkan gerak dan langkah silat. Selain
itu, pergantian adegan ditandai dengan tepukan-tepukan tangan,
tepukan tangan dengan paha, tepukan tangan dengan pinggang,
atau kebasan pakaian pemain gelombang. Gerakan-gerakan
ini menyertai nyanyian gurindam yang menyatakan perubahan
waktu, perubahan tempat, dan suasana. Sesudah sebuah
adegan selesai, pemain kembali masuk ke rantai lingkaran
gelombang.
Lakon-lakon yang dimainkan dalam pertunjukan randai,
antara lain ”Anggun Nan Tongga”, ”Rambun Pamenan”, ”Magek
Manandian”, dan ”Gadih Rantin”. Sebuah grup randai dapat
dinamai dengan lakon yang menjadi favoritnya dan favorit
masyarakat.
Sumber: http://mersi.fi les.wordpress.com/2013/12/dsc_1246.jpg, diunduh 13 Maret 2014
Randai
21) Makyong
Makyong dipertunjukkan di mana saja, di tempat-tempat
terbuka. Biasa nya Makyong diper tunjukkan pada saat ada
hajatan. Pertunjukan Makyong dapat dipertunjukkan pada
malam atau siang hari selama dua setengah jam. Dahulu, di
istana pertunjukan makyong dapat ber langsung 15 hari dan
15 malam.
Teater makyong me libatkan seni tari, musik, sastra, dan
teater tradisi. Iringan musiknya ter diri atas gendang, serunai,
rebab, gong, mong-mong (gong kecil) masing-masing satu
buah.
Semua pemain makyong mengenakan topeng. Sebagian
besar pemain makyong wanita, kecuali peran komedian Awang
dan temannya lelaki. Tokoh-tokoh yang selalu muncul dalam
pertunjukkan ini adalah Pak Yong Tua (raja), Pak Yong Muda
(pangeran), Awang (pelawak), teman Awang, Permaisuri, Inang,
dayang-dayang, jin, dan batok (penjahat).
74