Page 40 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 40
Untuk menajamkan indra penglihatan, calon pemain dapat dilatih
melihat contour atau garis pinggir suatu benda. Jika kita menuangkan
setetes air di taplak meja, akan tampak ada contour yang memberi
penegasan bagian basah. Indra pendengaran dapat dilatih dengan
mendengarkan suara paling lemah di tengah suara-suara keras. Latihan
ini membutuhkan konsentrasi. Dengan bantuan mata tertutup dan
pemusatan pada suara terlemah, suara paling sayup dapat terdengar
jelas. Indra pencecapan juga dapat dilatih dengan mencecap makanan
dengan mata tertutup atau menjilat kulit sendiri. Pada saat makan
makanan itu, indra penciuman juga diaktifkan, demikian pula indra
perabaan.
2. Improvisasi
Istilah improvisasi dikenal dan menjadi populer karena Bengkel
Teater pimpinan W.S. Rendra. Rendra mengenalkannya sebagai salah
satu metode latihan pada awal tahun 1970-an. Maksud improvisasi
adalah menciptakan, merangkai, memainkan, menyajikan sesuatu tanpa
persiapan; menampilkan sesuatu dengan mendadak; dan melakukan
begitu saja (offhand). Tujuan melatihkan improvisasi yaitu rangsangan
spontanitas. Namun, spontanitas itu harus serasi dengan tuntutan seluruh
sajian pementasan dan tetap dapat dipertanggungjawabkan.
Sekarang tampak bahwa sebagai metode latihan untuk merangsang
spontanitas, dalam kaitannya dengan tindakan spontan, improvisasi
memberikan kemungkinan menciptakan akting wajar dan tidak dibuat-
buat. Latihan-latihan improvisasi dapat dikerjakan dengan memberikan
kesempatan calon pemain berdiri atau duduk di depan cermin dan
meminta mereka menanggapi bayangan mereka sendiri di cermin itu.
Bagaimana mereka menanggapi dengan gerakan ketika mereka diminta
menutup mata dan meraba wajahnya sendiri?
Jika latihan improvisasi ini berhasil, calon pemain akan mampu
menciptakan akting wajar, tetapi kuat dan mengesankan. Latihan ini
akan menarik kaum pendidik untuk mengembangkannya sebagai metode
pengembangan watak positif.
3. Pernapasan
Kegiatan bernapas merupakan proses menarik udara ke dalam
paru-paru dan mengeluarkannya. Proses ini memungkinkan pergantian
gas, yakni udara segar dan yang dari dalam darah. Darah menyerap
oksigen dari udara melalui kegiatan hemoglobin di dalam sel-sel darah
yang hidup dan membawanya ke paru-paru untuk diembuskan keluar.
Penguasaan pernapasan ini akan menjaga stabilnya suara, sekaligus
memberikan kemungkinan kepadanya untuk membuat suaranya lentur,
sesuai dengan tuntutan perannya.
35