Page 44 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 44
Dalam berperan harus diperhatikan aspek-aspek berikut ini.
1. Kreasi yang dilakukan oleh aktor atau aktris.
2. Peran yang dibawakan harus bersifat alamiah dan wajar.
3. Peran yang dibawakan harus disesuaikan dengan tipe, gaya, jiwa, dan
tujuan pentas.
4. Pembawaan peran yang dibawakan harus disesuaikan dengan periode
tertentu dan watak yang harus direpresentasikan.
Menjadi orang lain itu tidaklah mudah. Jika aktor menjadi Hamlet, ia harus
menjadi pangeran Inggris pada zaman Shakespeare. Jika aktor menjadi Ken
Arok, ia harus memerankan tokoh raja bekas perampok sakti yang hidup
pada zaman Singosari. Agar aktor bisa berperan secara natural dan realistis,
diperlukan penghayatan mendalam tentang tokoh yang diperankannya itu.
Berperan dalam drama-drama karya Iwan Simatupang yang bersifat
eksistensialistis lain dengan berperan dalam drama Romeo-Yuliet yang
bersifat romantik. Gaya, tipe, dan jiwa permainan menentukan corak
penghayatan peran. Seorang aktor harus bersikap kreatif. Daya kreativitas
aktor sangat berperan dalam membentuk dirinya menjadi orang lain. Berikut
ini paparan tentang seputar teknik berperan menurut W.S. Rendra.
Teori W.S. Rendra
Dalam Drama Naskah, Pementasan,
dan Pengajarannya, Rendra mengemukakan
bahwa teori akting yang disebut teori
jembatan keledai meliputi sebelas langkah.
Teori tersebut juga disebut teknik menciptakan
peran. Kesebelas langkah tersebut sebagai
berikut.
1. Mengumpulkan tindakan-tindakan pokok
yang harus dilakukan oleh pemeran
dalam drama itu.
2. Mengumpulkan sifat-sifat watak pe-
meran, lalu mencoba dihubungkan
dengan tindakan-tindakan pokok yang
Sumber: http://img231.imageshack.
harus dikerjakannya. Langkah se lan- us/img231/9253/
jut nya meninjau manakah yang harus wsrendrawallpaper011280.jpg,
diunduh 8 Mei 2015
ditonjolkan sebagai alasan untuk tindakan W.S. Rendra
tersebut.
3. Mencari dalam naskah, pada bagian-bagian mana sifat-sifat pemeran
itu harus ditonjolkan.
4. Mencari dalam naskah, ucapan-ucapan yang hanya memiliki makna
tersirat untuk diberi tekanan lebih jelas sehingga maknanya lebih
tersembul keluar.
5. Menciptakan gerakan-gerakan air muka, sikap, dan langkah yang dapat
mengekspresikan watak tersebut.
39