Page 45 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 45

6.  Menciptakan timing atau aturan ketepatan waktu sempurna agar gerakan-
                         gerakan dan air muka sesuai dengan ucapan yang dinyatakan.
                        7.  Memperhitungkan teknik yaitu penonjolan terhadap ucapan serta
                         penekanannya pada watak-watak sang peran itu.
                        8.  Merancang garis permainan sedemikian rupa sehingga gambaran
                         setiap perincian watak-watak itu disajikan dalam tangga menuju puncak.
                         Tindakan terkuat dihubungkan dengan watak terkuat pula.
                        9.  Mengusahakan agar perencanaan tersebut tidak berbenturan dengan
                         rencana (konsep) penyutradaraan.
                      10. Menetapkan business dan blocking yang sudah ditetapkan bagi pemeran
                         dan diusahakan dihafal agar menjadi kebiasaan pemeran.
                      11.  Menghayati dan menghidupkan peran dengan imajinasi dengan jalan
                         pemusatan perhatian pada pikiran dan perasaan peran yang dibawakan.
                         Proses terakhir ini boleh dikatakan meleburkan diri, encounter, terjadi
                         penjiwaan mantap.

                      1. Teknik Berlatih
                            Teknik bermain drama ada beraneka macam, misalnya teknik
                         muncul, teknik memberi isi, teknik pengembangan (progresi), teknik
                         membina puncak, teknik timing, teknik penonjolan, keseimbangan peran,
                         pengaturan tempo, latihan sikap badan dan gerak yakin, teknik ucapan,
                         serta latihan menanggapi atau mendengarkan. Sutradara perlu melatih
                         teknik-teknik ini kepada aktor secara terperinci hingga lancar. Artinya,
                         penjiwaan peranan bukan lagi seperti menghafalkan, melainkan sudah
                         dihidupi oleh batin pemeran. Oleh karena itu, antara peran dan pemeran
                         telah lebur menjadi satu, utuh. Berikut ini penjelasannya.
                         a. Teknik Muncul
                                Kemunculan peran utama dan peran tambahan harus dibedakan.
                            Peran utama harus diberi tekanan ketika pertama muncul. Penekanan
                            pada peran tambahan akan merusak struktur dramatis.
                                Peran utama juga tidak selalu mendapatkan tekanan pada waktu
                            muncul. Setelah mendapatkan perhatian penonton, pemain harus
                            melakukan kegiatan-kegiatan berikut.
                            1)  Menyesuaikan gerakan-gerakannya untuk menjelaskan watak
                                peran yang dimainkannya.
                            2)  Memberikan gambaran perasaan peranannya sebelum ia tampil
                                di pentas.
                            3)  Jika pemunculannya pada adegan yang telah berjalan, segera
                                menyesuaikan perasaan dengan suasana perasaan adegan itu
                                dan perkembangan cerita. Akan tetapi, jika kemunculannya untuk
                                mengubah suasana perasaan adegan, pemain harus mampu
                                menciptakan perubahan itu sesuai dengan tuntutan lakon.







                        40
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50