Page 42 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 42

Ada kalanya seorang pemain drama mampu mengucapkan kata
                         dengan jelas, tetapi dialog yang diucapkannya tidak merangsang
                         pengertian. Jika ini terjadi, persoalannya terletak pada apa yang lazim
                         disebut phrasing technique atau teknik mengucapkan dialog. Kalimat
                         atau dialog panjang harus dipenggal-penggal lebih dahulu sesuai dengan
                         satuan-satuan pikiran yang dikandungnya.
                            Aspek yang masih berhubungan dengan latihan vokal adalah
                         pemahaman nada ucapan. Kata ”gila” dapat berarti umpatan keras,
                         pujian, kekaguman, jika diucapkan dengan nada berbeda-beda. Ini berarti
                         nada ucapan tidak hanya berfungsi untuk menciptakan dinamika, tetapi
                         juga menciptakan makna.
                            Pada saat para pemain mengucapkan dialog, kata-kata tidak
                         diucapkan datar, tetapi terkandung di dalamnya lagu kalimat. Lagu
                         kalimat itu menyarankan pertanyaan, perintah, kekaguman, kemarahan,
                         kebencian, dan kegembiraan. Di samping itu, lagu kalimat menyarankan
                         dialek tertentu, misalnya dialek Jawa, dialek Betawi, dan dialek Sunda.
                         Peristiwa dalam fi lm yang dilukiskan terjadi di Jakarta, dialognya diucap-
                         kan dengan lagu kalimat yang menyarankan dialek Jakarta.
                            Berbagai macam lagu kalimat yang menyarankan dialek kedaerahan
                         itu kiranya perlu diajarkan dan dilatihkan untuk meluaskan cakrawala
                         pandangan para pemain drama. Selain itu, pemahaman lagu tersebut
                         dapat memperkaya penghayatannya terhadap berbagai peran yang
                         menunjukkan asal tempat tokoh yang dimainkan dalam hubungannya
                         dengan perwatakan.
                      5.  Tubuh dan Gerakan
                            Menurut Arifi n C. Noer, salah satu masalah akting bagi pemula adalah
                         problem tangan. Apa yang akan aku perbuat dengan kedua tangan dan
                         kakiku?
                            Tubuh dan gerakannya dipersoalkan karena terkadang seorang
                         pemain berdiri, bahkan berjalan, dan bergerak dari kursi ke meja tampak
                         kaku. Tubuh adalah alat bicara. Gerakan tertentu dapat menunjukkan
                         kejemuan, kegembiraan, duka, dan kejengkelan. Bahkan, gerakan
                         tertentu menyarankan perwatakannya, seperti tua, penggelisah, ataupun
                         tidak sabar.
                            Agar tubuh dan gerakannya tidak hanya bemakna, tetapi juga
                         memikat, perlu disadari pentingnya irama. Bagaimana seorang gadis
                         masuk ke panggung, berhenti sedetik dan melihat ke kiri dan kanan,
                         menghampiri meja, mengambil secarik kertas, membaca tulisan pada
                         kertas itu, lantas tersenyum?
                            Dari contoh tersebut tampak bahwa gerakan tubuh sebenarnya
                         ”frasa” atau bahkan ”kalimat”. Irama gerakan itu menegaskan makna dan
                         membuatnya indah ditonton penonton. Oleh karena itu, jika di panggung
                         disajikan adegan seorang wanita menjahit, dilakukan bukan asal menjahit.
                         Bunyi suara mesin jahit dapat disiapkan sehingga berirama.



                                                                               37
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47