Page 41 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 41
Pernapasan berkaitan erat dengan kesantaian. Biasanya apabila
calon pemain diminta berlatih pernapasan, mereka segera menegangkan
urat-urat leher dan bahu. Ini akan mengganggu suaranya. Dengan latihan
pernapasan teratur, ketegangan dapat dihindari. Pada akhirnya, akting
wajar dapat tercapai.
Untuk latihan pernapasan, calon pemain diminta tidur telentang
dan membayangkan bahwa dia berada di atas awan, tempat tidur
busa, atau mandi dengan air hangat. Mereka diminta menggerakkan
anggota badan perlahan-lahan sehingga merasakan segalanya mengalir
lembut. Semakin kuat bayangan mereka sedang tidur di atas awan,
semakin terasa bahwa mereka mengalir dan mengambang, serta akan
mendapatkan pengalaman santai dan tenteram.
4. Suara dan Cakapan
Suara dan cakapan merupakan dua unsur pokok yang harus digarap
dengan baik. Alasannya bahwa suara dan cakapan sangat menentukan
suksesnya pementasan. Sesuatu yang harus dicapai dalam latihan
suara dan cakapan atau lazim disebut vokal adalah menyiapkan cara
(bagaimana) dialog diucapkan.
Perlu diingat bahwa pementasan berbeda dengan naskah tertulis.
Apa yang sudah diucapkan tidak dapat diulangi. Oleh karena itu, vokal
harus menarik dan jelas. Vokal dijaga supaya tetap menarik dengan
tujuan tetap memikat penonton mengikuti jalan cerita. Ucapannya dijaga
jelas agar menarik dan dapat dipahami.
Pada dasarnya, bahasa Indonesia tidak mempunyai tekanan suku
kata yang dapat mengubah arti. Hanya untuk mengucapkan irama,
seperti dalam pembacaan puisi oleh W.S. Rendra terkadang suku kedua
setiap kata mendapat tekanan lebih keras. Akan tetapi, dalam dialog
drama, apalagi realistik, tekanan itu tidak tampak, setiap suku kata dalam
setiap kata mendapat tekanan sama.
Para pemain drama perlu dilatih mengucapkan vokal /a/, /e/, /i/, /o/,
dan /u/ dengan mulut terbuka penuh. Dalam percakapan sehari-hari
pengucapan seperti ini tidak perlu. Akan tetapi, di pentas nanti aspek-
aspek sehari-hari perlu diproyeksikan karena suara diharapkan dapat
sampai kepada penonton yang duduk di deretan tempat duduk paling
belakang.
Vokal mantap juga berhubungan dengan rasa percaya diri pemain.
Rasa percaya diri ini tumbuh jika pemain yakin dengan apa yang
dilakukan. Keyakinan diri ini berkaitan erat dengan pemahaman dan
penghayatan perannya dan penguasaan seluruh alur kisah drama.
Dengan kata lain, pemain tidak hanya paham betul adegan tempat dia
muncul, tetapi juga adegan-adegan yang mengawali dan mengikuti
meskipun di sana pemain tidak hadir.
36