Page 104 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 104

jujur kepada pemimpin. Kita . . . . (salah seorang pekerja
                                       menutup mulut Tivri)
                      Pekerja        :  Stttttt!
                      Terdengar bunyi klakson. Sebuah mobil mewah berhenti. Kemudian, Juragan,
                      Istri, dan Alung turun. Mereka memakai pakaian mewah.
                      Juragan        :  Lo, belum pukul lima mengapa sudah berhenti kerja?
                      Tivri          :  Habis mereka . . . (pekerja menutup mulut Tivri)
                      Pekerja        :  Kami hanya ketemu batu juragan.
                      Juragan        :  Memang ini bukit batu, isinya tentu saja batu.
                      Istri          :  Bekerja itu jangan cuma ngitung hasilnya.
                      Juragan        :  Ini perjuangan menunjukkan kita manusia yang gigih.
                                       Itu apa? (menunjuk harta pusaka)
                      Pekerja        :  Batu, Juragan.
                      Juragan        :  Buat apa membawa batu? Ayo kembali semua masuk
                                       ke dalam tambang. Kerja! Alung singkirkan batu itu!
                      Alung          :  Untuk apa batu itu, Juragan?
                      Juragan        :  Aku bilang singkirkan, bawa pulang ke rumahku!
                      Pekerja        :  Tapi, Juragan . . . .
                      Juragan        :  Batu kok dibawa keluar! Ayo Alung, tarik. Tarik, Bu, biar
                                       mereka bisa bekerja lagi! Ayo! (Juragan mengambil tali
                                       dan menarik batu itu)
                      Alung          :  Tapi Juragan.
                      Juragan        :  Tarik!
                      Istri          :  Tapi, Pak . . . .
                      Juragan        :  (membentak) Tarik!
                      Alung          :  Aduh sudah biasa naik mobil, narik batu aku jadi merasa
                                       hina.
                      Juragan        :  Jangan bicara, tarik!
                      Juragan ikut menarik. Semua menarik. Para pekerja berbisik-bisik.
                      Pekerja        :  Juragan, biar kami saja yang menariknya, Juragan!
                      Juragan        :  Tidak usah. Kamu kerja saja terus!
                      Pekerja        :  Tapi itu hanya batu juragan.
                      Juragan        :  Tidak apa. Pembeli yang suka batu juga ada.
                      Pemimpin Pekerja :  Tapi ini berat Juragan, nanti kami carikan batu yang
                                       lebih baik.
                      Juragan        :  Tidak usah! Ini sudah ada yang mau beli. Itu dia
                                       orangnya.
                      Pembeli Kaya dan kedua centengnya muncul.
                      Pembeli Kaya   :  Mana batunya? Mana batunya?
                      Juragan        :  Selamat datang Bos. Ini dia kebetulan batu yang Ente
                                       pesan sudah ada.
                      Pembeli Kaya   :  Bagus! Bagus! Coba tes! Tes!
                      Centeng        :  Siap!
                      Para pekerja mencoba menghalangi. Mereka berjajar di depan batu.




                                                                               99
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109