Page 108 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 108
Sementara itu, terdapat pula tokoh Istri Tivri. Tokoh Istri Tivri tidak
begitu banyak dijelaskan dalam dialog tersebut. Tokoh Istri Tivri memiliki
watak penurut dan mengerti. Watak tersebut dapat dibuktikan dari dialog
berikut.
Istri Tivri : Oke.
Pekerja : Bagus. Kaum istri memang lebih cepat mengerti! Demi
kebaikan, berbohong itu perlu!
Tokoh Juragan dalam penggalan naskah drama tersebut memiliki
watak suka menipu, suka memerintah, dan keras kepala tidak mau
mendengarkan perkataan orang lain. Watak Juragan dapat dibuktikan
dengan dialog berikut.
Pemimpin Pekerja : Dari dulu kita ditipu, katanya harta pusaka belum
ketemu padahal sudah dijual. Kalau sekarang
kita jujur, harta pusaka akan kembali diambil dan
dijual.
Pekerja : Kalau juragan datang, jangan bilang kita sudah
menemukan harta pusaka?
Juragan : Buat apa membawa batu? Ayo kembali semua
masuk ke dalam tambang. Kerja! Alung singkirkan
batu itu!
Alung : Untuk apa batu itu, Juragan?
Juragan : Aku bilang singkirkan, bawa pulang ke rumahku!
Pekerja : Juragan, biar kami saja yang menariknya, Juragan!
Juragan : Tidak usah. Kamu kerja saja terus!
Pekerja : Tapi itu hanya batu juragan.
Juragan : Tidak apa. Pembeli yang suka batu juga ada.
Pemimpin Pekerja : Tapi ini berat Juragan, nanti kami carikan batu yang
lebih baik.
Juragan : Tidak usah! Ini sudah ada yang mau beli. Itu dia
orangnya.
Istri Juragan merupakan tokoh yang tidak terlalu banyak dialog dalam
naskah drama tersebut. Istri Juragan memiliki watak bijaksana. Watak
Istri Juragan dapat diketahui dari dialog berikut.
Istri : Bekerja itu jangan cuma ngitung hasilnya.
Tokoh Alung dalam penggalan naskah drama tersebut memiliki watak
tidak segera melaksanakan perintah dari Juragan dan suka mengeluh.
Namun, akhirnya tokoh Alung menuruti perintah Juragan untuk menarik
batu. Watak tokoh Alung dapat dibuktikan dengan dialog berikut.
103