Page 107 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 107

1.  Tokoh dan Penokohan
                            Dalam penggalan naskah drama karya Putu Wijaya tersebut
                         ditemukan sembilan nama tokoh, yaitu Tivri, Pekerja, Pemimpin Pekerja,
                         Istri Tivri, Juragan, Istri Juragan, Alung, Pembeli Kaya, dan Centeng. Dari
                         dialog yang diucapkan para tokoh, dapat diamati watak setiap tokoh.
                         Tokoh Tivri mempunyai watak jujur dan tidak mau berbohong. Watak
                         tokoh Tivri dibuktikan dengan dialog berikut.
                           Pemimpin Pekerja :  Juga karena kejujuran ente, Tivri!
                           Tivri          :  Tetapi aku masih punya tetapi yang lain. Aku sudah
                                           bersumpah pada diriku aku tidak mau lagi berkata
                                           bohong. Kita harus jujur kepada rakyat, tapi kita
                                           harus jujur kepada pemimpin. Kita . . . . (salah
                                           seorang pekerja menutup mulut Tivri)
                           Tivri          :  Para pemirsa di seluruh Tanah Air mulai saat ini kita
                                           memasuki era baru satu kata dengan perbuatan.
                                           Kita bersumpah dalam berkata selamanya jujur!
                           Tivri          :  Itu berarti kita harus tetap jujur, selalu jujur, dan
                                           mesti jujur!
                            Pekerja dalam penggalan naskah drama tersebut mempunyai
                         watak suka berbohong. Watak Pekerja dapat dibuktikan dengan dialog
                         berikut.
                           Pekerja  :  Kalau juragan datang, jangan bilang kita sudah menemukan
                                   harta pusaka?
                           Tivri   :  Itu namanya bohong, dong?
                           Pekerja :  Memang. Tapi kan untuk kebaikan.
                            Pemimpin Pekerja dalam penggalan naskah drama tersebut memiliki
                         watak pembohong, pandai memengaruhi orang lain untuk ikut berbohong,
                         dan bersikap tidak adil. Watak Pemimpin Pekerja dapat dibuktikan dengan
                         dialog berikut.
                           Pemimpin Pekerja :  Dari dulu kita ditipu, katanya harta pusaka belum
                                           ketemu padahal sudah dijual. Kalau sekarang
                                           kita jujur, harta pusaka akan kembali diambil dan
                                           dijual.
                           Pemimpin Pekerja :  Harta pusaka akan jadi milik kita dan bisa kita bagi
                                           rata. Kita semua akan naik mobil dan juragan tidak
                                           dapat apa-apa.
                           Pemimpin Pekerja :  Bohong itu paling gampang, tidak bisa habis. Siap
                                           semua!










                       102
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112