Page 110 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 110

sebenarnya batu tersebut merupakan harta pusaka yang selama ini
                         dicari. Dalam puncak cerita ini terjadi beda pendapat antara Juragan,
                         Tivri, Pekerja, dan Pemimpin Pekerja. Juragan menjual batu itu kepada
                         Pembeli Kaya. Masalah mulai mereda ketika batu tersebut sudah dijual
                         dan Juragan menghitung uang dari Pembeli Kaya. Juragan tidak sadar
                         bahwa istrinya ikut diangkut oleh Pembeli Kaya. Alur penggalan naskah
                         drama tersebut diakhiri dengan penyesalan para tokoh karena telah tidak
                         jujur kepada pemimpin dan bawahan dalam bekerja. Mereka menyesal
                         karena kebohongannya telah merugikan semua. Selain itu, Juragan
                         mengetahui bahwa yang dijual bukanlah batu, melainkan harta pusaka.
                         Akhirnya, mereka semua menjadikan peristiwa ini sebagai pengalaman
                         untuk terus bersikap jujur kepada siapa pun.
                      3. Latar Cerita
                            Latar cerita dapat berwujud baik latar tempat maupun latar waktu.
                         Latar dalam penggalan naskah drama tersebut dijelaskan sejak awal
                         cerita, seperti berikut.
                            Dalam kabut, para pekerja datang sambil mengangkat harta pusaka
                            bongkah emas yang lebih besar dari sebelumnya. Tivri menariknya
                            dengan tali, sedangkan istrinya ikut mengangkat.

                            Latar waktu dalam penggalan naskah drama tersebut adalah sore
                         hari sebelum jam lima. Latar tempat terjadi di area pertambangan yang
                         berada di sebuah bukit. Bukti latar waktu dan tempat sebagai berikut.

                            Juragan :  Lo, belum pukul lima mengapa sudah berhenti kerja?
                            Juragan :  Memang ini bukit batu, isinya tentu saja batu.
                            Juragan :  Buat apa membawa batu? Ayo kembali semua masuk ke
                                   dalam tambang. Kerja! Alung singkirkan batu itu!
                      4. Tema
                            Tema merupakan pikiran pokok yang mendasari sebuah lakon
                         drama. Tema penggalan naskah drama tersebut adalah kejujuran akan
                         membawa kebaikan dan kemujuran. Sebaliknya, kebohongan akan
                         membawa kerugian. Kebohongan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh
                         tersebut telah membawa kerugian terhadap diri sendiri.
                      5. Amanat
                            Amanat yang terdapat dalam penggalan naskah drama tersebut
                         adalah pengarang mengajak pembaca atau penikmat drama untuk selalu
                         bersikap dan berkata jujur kepada siapa pun. Dialog drama tersebut
                         menceritakan akibat ketidakjujuran di antara Pekerja, Pemimpin Pekerja,
                         dan Juragan. Jika semua dilakukan dan berkata jujur, penyesalan dalam
                         drama tersebut tidak akan terjadi. Jadi, sebaiknya kita berkata dan
                         bersikap jujur kepada orang lain agar tidak ada penyesalan.





                                                                               105
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115