Page 55 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 55

Ratapan dalam tragedi dikaitkan dengan fungsi tragedi untuk mengajak
                         pembaca merenungkan keterbatasannya di hadapan Sang Pencipta.
                         Peristiwa seperti itu tidak dijumpai dalam melodrama. Dalam melodrama,
                         kualitas watak manusia bersifat unik dan individual. Dalam melodrama,
                         penggarapan alur dan penokohan kurang dipertimbangkan secara
                         cermat sehingga cerita seperti dilebih-lebihkan dan kurang meyakinkan
                         penonton.
                            Melodrama disebut juga drama melodis. Ciri-ciri melodrama sebagai
                         berikut.
                         a.  Tokoh utamanya adalah pahlawan yang biasa menang di dalam
                            perjuangan.
                         b.  Mencerminkan timbulnya rasa kasihan yang sentimentil.
                         c.  Lakon serius, tetapi tokohnya tidak autentik seperti dalam tragedi.
                         d.  Dalam melodrama terdapat unsur-unsur perubahan.
                       5. Drama Eksperimental
                            Drama eksperimental merupakan drama yang dihasilkan dari
                         eksperimen pengarangnya dan belum memasyarakat. Drama ekspe-
                         rimental biasanya berupa drama nonkonvensional yang menyimpang
                         dari kaidah-kaidah umum struktur lakon, baik dalam struktur tematik
                         maupun dalam struktur kebahasaan.
                            Tokoh drama eksperimental adalah Arifi n C. Noer (drama kata-kata
                         yang melukiskan kehidupan para gelandangan) dan Rendra (dengan
                         teater mini kata dan improvisasinya).
                       6. Sosiodrama
                            Sosiodrama merupakan bentuk pendramaan peristiwa-peristiwa
                         kehidupan sehari-hari yang terjadi dalam masyarakat. Simulasi dan role
                         playing dapat diklasifi kasikan sebagai sosiodrama. Melalui sosiodrama,
                         latihan-latihan dasar penulisan lakon dan pemeranan tokoh dapat
                         dilakukan secara efektif. Sosiodrama tidak sekadar menirukan adegan
                         tertentu, tetapi memerankan tokoh dan adegan tertentu dengan akting,
                         yaitu penjiwaan total terhadap tokoh dan lakon yang dibawakan.
                            Nilai pendidikan dari sosiodrama sebagai berikut.
                         a. Membentuk kepribadian.
                         b.  Menghargai pendapat orang lain.
                         c.  Mendiskusikan nilai-nilai kehidupan.
                         d.  Memberi kesempatan menjiwai peran.
                         e.  Melatih pelajar agar terlibat dalam persoalan hidup.
                         f.   Melatih penggunaan bahasa lisan dengan baik dan lancar.
                         g.  Ikut merasakan lakon baik secara sosial maupun secara
                            psikologis.
                         h.  Melatih mengemukakan pendapat.







                        50
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60