Page 53 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 53
Ada beberapa jenis drama tergantung dasar yang digunakannya. Dasar
yang digunakan pun bermacam-macam. Suwardi Endraswara dalam Metode
Pembelajaran Drama: Apresiasi, Ekspresi, dan Pengkajian membagi drama
berdasarkan bentuk penampilan dan aspek konteks dan tempat pentas.
1. Berdasarkan Bentuk Penampilan
Berdasarkan bentuk penampilan, drama sedikitnya dapat dibedakan
menjadi delapan jenis, yaitu komedi, pantomim, tragedi, melodrama,
eksperimental, sosio drama, drama absurd, dan drama improvisasi.
2. Berdasarkan Aspek Konteks dan Tempat Pentas
Berdasarkan aspek konteks dan tempat pentas yang digunakan
untuk menyampaikan kepada penikmat (penonton, pemirsa, atau
pendengar), drama dapat dibedakan menjadi enam jenis, yaitu drama
pendidikan, closed drama, drama teatrikal, drama lingkungan, drama
radio, dan drama televisi atau drama fi lm.
Berdasarkan sisi waktu dan historisnya, drama dapat dibedakan
menjadi drama tradisional dan drama modern. Klasifi kasi drama juga dapat
didasarkan atas jenis stereotip dan tanggapan manusia terhadap hidup dan
kehidupan. Seorang pengarang drama dapat menghadapi kehidupan dari
sisi menggembirakan dan menyedihkan. Pengarang juga dapat memberikan
variasi antara sedih dan gembira. Selanjutnya, drama dapat diklasifi kasikan
menjadi empat jenis sebagai berikut.
1. Drama tragedi (duka cerita)
2. Drama komedi (drama ria)
3. Melodrama
4. Dagelan (farce)
Selain jenis drama tersebut, masih ada jenis drama lainnya. Berikut
digambarkan penjelasan jenis-jenis drama yang dikemukakan oleh para
dramawan.
1. Drama Ria (Comedy)
Drama komedi atau suka cerita adalah drama menyenangkan atau
menghibur hati. Cara memperoleh kesenangan pembaca tidak dengan
mengorbankan struktur dramatik. Struktur dramatik berwujud lakon,
konfl ik, irama, dan plot tetap dipertahankan.
Drama komedi berbeda dengan dagelan yang sering disebut komedi
murahan. Pemain drama komedi tidak menyerah kepada publik, artinya
sekalipun adegan sangat lucu, tidak perlu diperpanjang.
Dalam drama komedi naskah tetap berperan penting. Lakon
berjalan sesuai dengan naskah. Tawa penonton dibangkitkan lewat
kata-kata. Kelucuan itu sering mengandung sindiran dan kritikan kepada
masyarakat tertentu. Oleh karena itu, bahan naskah drama komedi yang
digunakan biasanya diambil dari kejadian-kejadian dalam masyarakat.
48