Page 51 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 51
tata pentas yang menggambarkan secara nyata Kerajaan Singosari,
dapat menjadi modal kesuksesan drama tersebut. Dalam ketoprak dan
grup Srimulat, lingkungan cerita diciptakan sedemikian kuatnya sehingga
sangat membantu keberhasilan pementasan.
Di dalam berperan, imajinasi sangat penting. Seorang aktor berpura-
pura menjadi orang lain. Dalam berpura-pura menjadi orang lain secara
sungguh-sungguh, diperlukan daya imajinasi seseorang sehingga
kepura-puraannya itu tidak diketahui oleh penonton. Penonton jangan
sampai mengetahui bahwa aktor berpura-pura. Penonton harus merasa
bahwa yang ditonton di pentas itu adalah kenyataan, bukan khayalan.
Jika aktor pura-pura menangis, penonton harus merasa bahwa aktor
betul-betul menangis. Menghadirkan kepura-puraan menjadi realitas
membutuhkan daya imajinasi.
Aktor harus menghayati setiap situasi yang diperankan. Aktor juga
harus mampu secara sempurna menyelami jiwa tokoh yang dibawakan
serta menghidupkan jiwa tokoh itu sebagai jiwanya sendiri. Oleh karena
itu, penonton yakin bahwa yang ada di pentas bukan diri sang aktor,
melainkan diri tokoh yang diperankan.
Seorang aktor dituntut memiliki kecakapan berkhayal. Seorang aktor
harus memiliki sensitivitas dan kepekaan dalam merasakan sesuatu.
Kepekaan emosi merupakan faktor psikologis yang harus sering dilatih
seorang aktor dalam memperoleh sensitivitas. Alam sekitar yang dilihat
dan diterima dalam hidup harus dihayati dengan baik oleh aktor sehingga
perasaan menjadi peka akan segala rangsangan alam sekitar.
Kualitas pribadi dari pemain juga harus ditingkatkan agar permainan
bisa meningkatkan pementasan. Kualitas pribadi ini akan meningkat
jika aktor atau aktris memperhatikan latihan berhubungan dengan
karakteristik fi sik (penyesuaian kondisi fi sik kepada peran apa pun atau
kesamaan kondisi fi sik), respons emosional (emosi kita selalu siap
merespons apa pun dari situasi lakon), dan ciri mental (watak dengan
segala ciri psikologis bagaimana pun hendaknya mampu memerankan).
Kita sering melihat banyak bintang semakin bertambah usia, tetapi
kualitas pribadinya sebagai pemain tidak berkembang sehingga akhirnya
tenggelam. Para aktor disebut pemain watak jika mereka mampu
memerankan berbagai watak peran dan sempat memerankan peran-
peran sulit.
Untuk mengembangkan kemampuan pribadi seorang aktor, perlu
daya kreativitas dan sikap fl eksibel. Tokoh-tokoh seperti Sukarno M.
Noor, W.D. Muchtar, dan Hamid Arif merupakan tokoh aktor yang
semakin tua aktingnya semakin berbobot. Aktor masih eksis pada usia
tua, di antaranya Dedy Mizwar, Nani Wijaya, dan Slamet Raharjo. Daya
kreativitas ini disebabkan oleh fl eksibilitas jiwanya terhadap tokoh yang
diperankan, di samping karena bakat dan kreativitasnya.
46