Page 64 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 64

Pada abad ke-19, di Banyuwangi hidup suatu jenis teater
                                rakyat yang disebut Ande-Ande Lumut. Teater rakyat tersebut
                                dinamai Ande-Ande Lumut karena lakon yang dimainkan adalah
                                lakon Ande-Ande Lumut.
                                   Dari sumber cerita mulut ke mulut, pelopor lahirnya Janger
                                adalah Mbah Darji. Beliau berasal dari Dukuh Klembon,
                                Singonegaran, Banyuwangi kota. Mbah Darji adalah seorang
                                pedagang sapi yang sering mondar-mandir Banyuwangi–Bali.
                                Sejak itulah Mbah Darji tertarik dengan kesenian arja. Beliau
                                pun berkenalan dengan seniman musik bernama Singobali
                                yang tinggal di Panganjuran. Semenjak itu terlahir pemaduan
                                antara teater Ande-Ande Lumut dengan unsur tari dan gamelan
                                Bali sehingga lahirlah Damarwulan Klembon atau Janger
                                Klembon. Pertunjukan janger tidak hanya menghibur, tetapi juga
                                menyisipkan pesan-pesan perjuangan untuk melawan penjajah
                                dengan kedok seni.
                                   Teater janger Banyuwangi merupakan kesenian hibrida
                                yang memadukan unsur budaya Jawa dan Bali. Gamelan,
                                kostum, dan gerak tari teater janger mengambil budaya Bali.
                                Akan tetapi, lakon cerita dan bahasa teater janger mengambil
                                budaya Jawa. Bahasa yang digunakan merupakan bahasa
                                ketoprak, yaitu bahasa Jawa Tengahan. Namun, saat lawakan
                                digunakan bahasa Osing sebagai bahasa pengantar. Lakon
                                ceritanya diambil dari ”Serat Damarwulan”.
                                   Tari-tarian pengiring dalam pertunjukan janger bervariasi.
                                Pertunjukan teater janger dapat dibuka dengan tarian khas
                                Bali, seperti Pendet, Legong, Baris, atau tari-tarian khas
                                Banyuwangi, seperti Jejer Gandrung, Jaran Goyang, dan
                                Seblang Lokento. Busana yang dikenakan disesuaikan dengan
                                peran pemain. Peran raja, prajurit, panglima, dan tokoh kalangan
                                atas biasanya mengenakan busana khas Bali. Busana tersebut


















                                Sumber: http://henrinurcahyo.fi les.wordpress.com/2012/02/img_9315.jpg, diunduh 13 Maret 2014
                                Janger


                                                                               59
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69