Page 70 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 70

Jenis kentrung ada tiga yaitu kentrung ontang-anting,
                                underan, dan gedrug. Kentrung ontang-anting muncul sekira
                                abad ke-14 dan dipergunakan para wali untuk media dakwah.
                                Kentrung ini dipergunakan sebagai media pedalangan bahkan
                                untuk menciptakan wayang krucil dengan instrumen kentrung.
                                Bentuk penuturan pertunjukan kentrung ontang-anting verbal
                                tanpa peragaan wayang.
                                   Kentrung underan dimainkan oleh banyak dalang, yakni
                                para penabuh yang bergantian mendalang. Tabuhan yang
                                dipergunakan dalam pertunjukan kentrung underan adalah
                                terbang, kentrung besar, ketipung kecil, dan genjring. Peranan
                                musik tersebut untuk membangun suasana cerita.
                                   Kentrung gedrug menambahkan tari-tarian dalam penuturan
                                dengan kostum tari mencolok. Alat musik dalam kentrung
                                gedrug adalah dua buah kendang besar dan seruling. Penari
                                dalam kentrung gedrug berjumlah tiga. Tepuk tangan berirama
                                mengiringi bunyi-bunyian musik. Cerita yang dipentaskan dalam
                                pertunjukan kentrung kebanyakan Panji.
                                   Dalam pertunjukan kentrung peran dalang amat dominan.
                                Selain bercerita, dalang memainkan salah satu alat musik.
                                Status dalang kentrung terhormat karena dianggap ”terpelajar”
                                seperti layaknya dalang. Dalang dianggap mempunyai banyak
                                pengetahuan dan terampil mengajar. Dasar cerita-cerita kentrung
                                adalah mengajarkan moral keislaman meskipun mengambil
                                pakem dari cerita Amir Hamzah, cerita-cerita Islam lain, dan
                                cerita-cerita dari Babad.
                            9) Dadungawuk
                                   Kesenian dadungawuk
                                ber sumber pada cerita
                                zaman Demak, terutama
                                kisah prajurit Dadungawuk
                                yang ingin menghamba di
                                Kerajaan Demak. Semua
                                pemain dalam kesenian
                                dadungawuk adalah laki-  Sumber: http://heroesoesanto.blogspot.com/2011/03/
                                laki. Kesenian dadungawuk   dadung-awuk.html, diunduh 13 Maret 2014
                                                       Dadungawuk
                                biasa dipentaskan di
                                halaman rumah atau di pendapa. Dialog dilakukan dengan
                                prosa, tembang, dan tidak disertai dalang.
                                   Pertunjukan dadungawuk dipentaskan sekira 4–6 jam.
                                Musik pengiring pertunjukan dadungawuk  terdiri atas terbang,
                                angklung (tiga buah), dan kendang. Pertunjukan dadungawuk
                                sering dipentaskan pada malam hari. Kisah Dadungawuk
                                sangat terkenal dalam Babad Tanah Jawi sebagai calon prajurit
                                jempolan yang terbunuh oleh Jaka Tingkir dalam perebutan
                                kesempatan mengabdi raja Demak.


                                                                               65
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75