Page 71 - drama_pengetahuan_dan_apresiasi
P. 71
10) Dalang Jemblung
Teater jemblung sebenarnya bersumber dari pertunjukan
wayang kulit. Tutur, dialog, dan gamelan dilakukan dengan suara
mulut (vokal) oleh seorang atau beberapa orang.
Dalam adegan perang dengan senjata,
biasanya pemain menggunakan kudhi
semacam senjata tajam berbentuk
pisau. Kudhi tersebut berfungsi
sebagai cempala (dhodhogan)
dalam wayang. Para pemain
duduk mengelilingi meja. Pemain
wanita bertindak sebagai pesinden
merangkap ber main sebagai
permaisuri dalam dialog.
Tradisi pertunjukan ini berasal dari
Sumber: http://www.kratonpedia.com/data/user/A_ ucapan nguyen yakni berjaga semalam
Wayang_/Teater_Rakyat_Khas_Banyumas___
Wayang_Jemblung.jpg, diunduh 13 Maret 2014 suntuk waktu kelahiran bayi sambil men-
Dalang jemblung dengarkan ”macapatan”. Pembacaan cerita
berbentuk puisi Jawa.
11) Wayang Wong
Teater wayang wong yang semula muncul di istana
Yogyakarta pada pertengahan abad ke-18 ini (kemudian juga di
istana Mangkunegaran) akhirnya keluar istana juga dan menjadi
kegemaran rakyat. Pertunjukan wayang wong diselenggarakan
di pasar-pasar malam, taman hiburan, dan di atas pentas
proscenium. Perlengkapan panggung (backdrops dan wings)
digambari secara realistik dengan setting ruangan keraton,
gerbang keraton, alun-alun, jalan desa, hutan, dan pertapaan.
Pementasan cerita wayang wong diambil dari ”Mahabharata”
dan ”Ramayana”. Para pemain teater wayang wong harus pandai
menari dan menembang, serta paham tarian karakter tertentu
dalam wayang. Para pemain juga harus mampu ber-ontowecono
(berdialog) dengan karakter yang dibawakannya.
Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/23/Wayang_Wong_Bharata_
Pandawa.jpg, diunduh 13 Maret 2014
Wayang wong
66